Namun, apakah Anda benar-benar sedang jatuh cinta? Ataukah Anda hanya mengalami ketergantungan terhadap pasangan? Ya, ketergantungan dengan cara yang sama seperti yang dirasakan para pecandu terhadap narkoba.
Baik cinta maupun narkoba memiliki tahap awal yaitu euforia, tahap bulan madu, membangun toleransi, dan akhirnya putus dan tidak berhubungan sama sekali.
Alasan di balik perasaan jatuh cinta begitu dalam dengan pasangan hingga terasa begitu sulit untuk berpisah disebabkan oleh sinyal yang dikirimkan oleh otak saat hal-hal menyenangkan terjadi, yang disebut juga reward system atau hormon penghargaan. Berbagai macam narkoba mengeluarkan hormon penghargaan seperti dopamine, oxytocin, opiods, dan serotonin. Perasaan jatuh cinta mengeluarkan hormon-hormon yang sama saat merasakan kasih sayang, keintiman fisik dan kontak sosial, membuat otak menciptakan perasaan ketergantungan terhadap pasangan.
Narkoba dapat merusak kemampuan seseorang untuk membuat penilaian, demikian pula dengan perasaan jatuh cinta. Tak heran banyak pasangan yang tiba-tiba memutuskan untuk kawin lari hanya setelah satu minggu saling mengenal, atau Anda tak paham mengapa semua sahabat terdekat tidak menyukai pasangan Anda.
Walaupun demikian, jika hubungan cinta Anda dengan pasangan tidak berlanjut, hormon yang menciptakan perasaan ketergantungan juga dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat karena bersosialisasi dan menghabiskan waktu dengan sahabat terdekat juga dapat melepaskan hormon oxytocin.
0 Response to "Apakah Anda Mengalami Ketergantungan terhadap Rasa Jatuh Cinta?"
Posting Komentar