Hormon Cinta di Otak yang Bikin Berani 'Nembak' Pacar atau Tidak

'Tidak ada manusia yang sempurna,' demikian pepatah lama mengatakannya. Tapi tubuh manusia merupakan sistem organ rumit dan sempurna. Antara organ satu dengan lainnya saling memengaruhi, menopang dan menjaga. Dalam ilmu medis, salah satu bagian tubuh yang banyak manfaatnya adalah oksitoksin atau dikenal juga sebagai hormon cinta.

Spesialis Kandungan yang juga Pengajar di Fakultas Kedokteran Unpad, Dokter Hartanto Bayuaji, mengatakan hormon cinta memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh. Oksitosin adalah hormon yang dihasilkan dari hipotalamus (satu daerah di otak). Hormon ini bermanfaat bagi organ tubuh yang dialirinya.

Dia menjelaskan, sudah lama hormon cinta berperan penting dalam reproduksi, yakni memengaruhi proses persalinan dan proses menyusui. Dunia kedokteran sudah memproduksi oksitoksin hingga menjadi obat luar yang bisa digunakan di bidang kebidanan. "Tentu penggunaannya tidak sembarangan, ada persyaratan dan pengawasan ketat," kata Hartanto, kemarin.

Fungsi hormon cinta di bidang kebidanan di antarnya menjadi obat untuk merangsang kontraksi rahim atau berperan membantu proses persalinan. Istilahnya, oksitoksin sebagai obat uterotonik untuk merangsang timbulnya kontraksi. Jika seorang ibu akan melalui persalinan, namun kontraksi rahimnya lemah dan memenuhi syarat tertentu maka ia bisa diberi oksitoksin.

Fungsi lain oksitoksin adalah untuk mencegah pendarahan pasca-salin. Oksitoksin bisa memudahkan pengeluaran plasenta dan mengurangi kemungkinan pendarahan pasca lahir. Sedangkan pada ibu menyusui, oksitoksin dapat mempengaruhi lancarnya ASI.

"Penggunaan oksitoksin untuk persalinan dan pasca-salin sudah menjadi standar internasional. Semua dokter kandungan sudah mengenal dan memakainya," kata Hartanto saat berbincang dengan Merdeka Bandung.

Dalam kurun 20 tahun terakhir ini, Dia menambahkan, ada fungsi lain dari oksitoksin, yakni sanggup memengaruhi beberapa tempat di dalam otak. Pertama, tempat di otak yang berkaitan dengan interaksi sosial, kedua terkait metabolisme tubuh.
Bagaimana kaitan oksitoksin dengan interaksi sosial? Menurut dia, hormon cinta ini mampu merangsang sifat positif pada seseorang. Misalnya, oksitoksin membuat seseorang dalam relasi sosialnya baik, baik itu sifat pede, perasaan dicintai dan mencintai, lebih mudah menjalin hubungan, lebih gaul, menurunkan tingkat depresi dan stres.

Dalam perkembangan penelitian selanjutnya, oksitoksin juga dipakai untuk mengobati obesitas atau kegemukan. Oksitoksin sedang diteliti bagaimana perannya dalam menurunkan berat badan, membuat profil lemak darah menjadi lebih baik, aktivitas insulin juga menjadi lebih baik.

Kendati demikian, penelitian tersebut masih terbatas, belum bisa dilakukan secara luas, masih panjang untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Baca juga profil wanita muda cantik segudang prestasi :

0 Response to "Hormon Cinta di Otak yang Bikin Berani 'Nembak' Pacar atau Tidak"

Posting Komentar